Beranda | Artikel
Tundukkan Pandanganmu! Selamatkan Hatimu! - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Kamis, 19 Agustus 2021

Tundukkan Pandanganmu! Selamatkan Hatimu! – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Jika seseorang memberi kesempatan bagi dirinya untuk mengumbar pandangan dan di sisi lain ia tidak ingin hatinya berpenyakit maka ini adalah sebuah kontradiksi, karena itu adalah jalan bagi penyakit hati.

Jadi, keselamatan dari penyakit hati adalah dengan menundukkan pandangan. Ketika Ibnu al-Qayyim rahimahullah membahas tentang menundukkan pandangan sebelum adanya media-media yang sekarang ada di setiap genggaman anak-anak dan orang dewasa, serta lelaki dan perempuan di zaman kita ini yang tidak pernah ada di zaman kami dulu.

Jika orang yang hidup sebelum kita, ketika belum ada media-media ini juga terjangkit oleh penyakit-penyakit ini, maka bagaimanakah keadaan orang ketika media-media ini telah ada seperti sekarang ini?!

Yang dengan media-media ini orang dapat melihat apa yang tidak terbersit di pikiran seorang pun di zaman dahulu bahwa itu dapat dilihat atau akan terlihat suatu hari nanti. Namun sekarang melalui alat-alat elektronik ini, hal-hal itu dapat terlihat.

Dan betapa banyak hati yang terkena penyakit-penyakit yang sangat berbahaya akibat melihat hal-hal itu. Bahkan orang-orang kafir, musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala mendapati media-media ini sebagai lahan subur bagi mereka untuk sampai pada hati para pemuda-pemudi kaum muslimin agar dapat merusak hati mereka.

Semoga Allah melindungi kita dari keburukan mereka. Semoga Allah melindungi kita dari keburukan mereka dan melindungi keturunan kita dan keturunan kaum muslimin dari makar dan tipu daya mereka.

Demi Allah mereka memiliki tipu daya besar dan kejahatan agung terhadap para pemuda-pemudi kaum muslimin.

Apa yang dibahas oleh Ibnu al-Qayyim rahimahullah, yaitu MENUNDUKKAN PANDANGAN, mencakup juga mencakup juga penundukan pandangan dari hal-hal yang ada dalam alat-alat elektronik ini, seperti gambar-gambar dan penampakan-penampakan yang mengundang fitnah dan mendatangkan penyakit bagi hati.

Bahkan bisa jadi gambar-gambar yang tampak dalam alat-alat elektronik ini mungkin lebih berbahaya bagi seseorang daripada ketika melihatnya secara langsung, jika ditinjau dari beberapa sisi.

Karena alat-alat elektronik ini memberi kesempatan bagi banyak orang di zaman kita ini untuk berkhalwah (menyendiri) dengan bentuk khalwah yang tidak ada di zaman dahulu. Bahkan khalwah yang saya bicarakan ini mungkin dapat terjadi ketika seseorang duduk bersama banyak orang.

Dia duduk dengan banyak orang dan orang-orang berada di sekitarnya, sedangkan dia membuka alat elektroniknya (HP dan yang semisalnya) dengan tenang karena orang di kanan dan kirinya tidak melihat apa yang dia lihat.

Dia dapat menyendiri dengan perkara haram sedangkan orang-orang ada di sekitarnya. Dia melihat tontonan yang haram sedangkan orang-orang ada di sekitarnya. Seandainya ia merasa seseorang di sekitarnya melihat apa yang ia tonton, pasti ia akan panik kebingungan, sedangkan pada Allah Rabb semesta alam yang melihatnya, namun ia tidak panik dan tidak pula tergerak hatinya.

“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah padahal Allah beserta mereka, saat suatu malam mereka menetapkan keputusan yang tidak Allah ridhai.” (QS. An-Nisa’: 108)

Adapun melihat secara langsung tanpa melalui alat elektronik, mungkin terdapat beberapa perkara dan sebab yang menghalangi seseorang dalam melihat atau terus melihat hal haram.

Namun dengan alat-alat elektronik (semisal HP, dll) ini, seseorang dapat melihat sesuka hati tanpa berpikir lagi, kecuali jika Allah Subhanahu wa Ta’ala memasukkan ke dalam hatinya rasa takut kepada-Nya dan rasa selalu diawasi oleh Allah, maka ia dapat selamat dengan izin Allah.

Namun jika tidak, maka tidak ada lagi yang dapat melindunginya dari hal-hal yang membinasakan ini. Dan pembahasan Ibnu al-Qayyim tentang menundukkan pandangan, lihatlah beliau memulainya dengan membahas tentang pengobatan penyakit-penyakit hati ini.

Beliau rahimahullahu Ta’ala memulai pembahasannya tentang itu karena MENGUMBAR PANDANGAN sangat berbahaya sekali, dan ia dapat menjadi jalan kebinasaan bagi manusia. Dan pandangan itu meliputi pandangan secara langsung dan juga meliputi pandangan melalui alat-alat elektronik baik itu handphone, televisi, atau lainnya.

Dan bisa jadi perkara ini (mengumbar pandangan) melalui alat-alat elektronik ini lebih berbahaya di banyak keadaannya. Demikian.

=====================

فَإِذَا أَطْلَقَ لِنَفْسِهِ الْمَجَالَ لِلنَّظَرِ

وَلَا يُرِيدُ أَنْ يَمْرَضَ قَلْبُهُ

هَذَا تَنَاقُضٌ لِأَنَّ هَذَهِ وَسِيلَةَ مَرَضِ الْقَلْبِ

فَالسَّلَامَةُ مِنْ مَرَضِ الْقَلْبِ أَنْ يَغُضَّ بَصَرَهُ

وَإِذَا كَانَ ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ يَتَحَدَّثُ عَن غَضِّ الْبَصَرِ

قَبْلَ وُجُودِ الوَسَائِلِ الَّتي بِأَيْدِي

الصِّغَارِ وَالْكِبَارِ وَالذُّكُوْرِ وَالْإِنَاثِ فِي زَمَانِنَا

وَالَّتِي لَمْ يَكُنْ لَهَا وُجُودٌ فِي زَمَانِنَا السَّابِق

إِذَا كَانَ مَنْ سَبَقَنَا

وَلَمْ تُوْجَدْ هَذِهِ الْوَسَائِلُ أُصِيبُوا بِهَذِهِ الأَدْوَاءِ

فَكَيْفَ مَعَ وُجُودِ هَذِهِ الْوَسَائِلِ؟

الَّتِي أَصْبَحَ النَّاسُ يَرَوْا مِنْ خِلَالِهَا

مَا لَا يَخْطُرُ بِبَالِ أَحَدٍ سَابِقًا أَنَّهَا تُرَى أَوْ سَتُرَى فِي يَوْمٍ مِنَ الْأَيَّامِ

لَكِن أَصْبَحَتِ الْآنَ مِنْ خِلَالِ هَذِه الأَجْهِزَةِ تُرَى

وَكَمْ تُصَابُ الْقُلُوبُ بِسَبَبِ رُؤْيَتِهَا مِنْ أَمْرَاضٍ خَطِيرَةٍ جِدًّا

بَلْ إِنَّ الْكُفَّارَ أَعْدَاءَ دِينِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَجَدُوا

هَذِهِ الْوَسَائِلَ مَرْتَعًا لَهُم

لِلْوُصُولِ إِلَى قُلُوبِ أَبْنَاءِ الْمُسْلِمِينَ وَبَنَاتِهِمْ بِغَرَضِ إِفْسَادِهَا وَإِعْطَابِهَا

كَفَانَا اللهُ شَرَّهُمْ

كَفَانَا اللهُ شَرَّهُمْ وَحَفِظَ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَ الْمُسْلِمِينَ مِنْ مَكْرِهِمْ وَكَيْدِهِمْ

وَلَهُم وَاللهِ كَيْدٌ كُبَّارٌ وَإِجْرَامٌ عَظِيمٌ

فِي أَبْنَاءِ الْمُسْلِمِينَ وَبَنَاتِهِمْ

فَهَذَا الَّذِي يَتَحَدَّثُ عَنْهُ ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ الَّذِي هُوَ غَضُّ الْبَصَرِ

يَدْخُلُ فِيهِ

يَدْخُلُ فِيهِ غَضُّهُ عَمَّا فِي هَذِهِ الأَجْهِزَةِ

مِنْ صُوَرٍ وَمَنَاظِرَ فَاتِنَةٍ مُمْرِضَةٍ لِلْقُلُوبِ

بَلْ رُبَّمَا كَانَتِ الصُّوَرُ الَّتِي تُرَى فِي هَذِهِ الأَجْهِزَةِ

رُبَّمَا كَانَتْ أَخْطَرَ عَلَى الْإِنْسَانِ

مِنَ الرُّؤْيَةِ الْمُبَاشَرَةِ مِنْ جِهَاتٍ عَدِيدَةٍ

لِأَنَّ هَذِهِ الأَجْهِزَةَ

لَمْ تَكُنْ مَوْجُودَةً فِي الزَّمَانِ الْأَوَّلِ

حَتَّى إِنَّ الْخَلْوَةَ هَذِهِ الَّتِي أَتَحَدَّثُ عَنْهَا

قَدْ تَحْصُلُ وَالشَّخْصُ فِي خَلْوَتِهِ جَالِسٌ مَعَ النَّاسِ

جَالِسٌ مَعَ النَّاسِ

وَهُمْ مِنْ حَوْلِهِ يَفْتَحُ جِهَازَهُ بِحَيْثُ يَطْمَئِنُّ أَنَّ مَنْ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ لَا يَرَى مَا يُشَاهِدُ

فَيَخْلُو بِالْحَرَام وَمِنْ حَوْلِهِ النَّاسُ

وَيَنْظُرُ الْمَشَاهِدَ الْمُحَرَّمَةَ وَمِنْ حَوْلِهِ النَّاسُ

وَلَوْ ظَنَّ أَنَّ أَحَدًا حَوْلَهُ يَرَى مَا يُشَاهِدُ اِرْتَبَكَ

وَرَبُّ الْعَالَمِيْنَ يَرَاهُ لَا يَرْتَبِكُ وَلَا يَتَحَرَّكُ قَلْبُهُ

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللهِ

وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُوْنَ مَا لَا يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ

وَالنَّظَرُ الَّذِي هُوَ عَنْ مُبَاشَرَةٍ لَيْسَ عَنْ طَرِيقِ الأَجْهِزَةِ

لَكِنْ مَعَ هَذِهِ الأَجْهِزَةِ

يَنْظُرُ مَا شَاءَ وَلَا يُفَكِّرُ

إلَّا إِنْ أَلْقَى اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي قَلْبِهِ الْخَوْفَ مِنَ اللهِ

وَالْمُرَاقَبَةَ لِلهِ فَإِنَّهُ يَنْجُوْ بِإِذْنِ اللهِ

وَإِلَّا لَا عَاصِمَ

مِنْ هَذِهِ الْمُهْلِكَاتِ

فَحَدِيثُ ابْنِ الْقَيِّمِ عَنْ غَضِّ الْبَصَرِ

وَأَنَّهُ وَانْظُرْ بَدَأَ بِهِ فِي مُعَالَجَةِ هَذِهِ الْأَدْوِيَةِ أَوْ هَذِهِ الأَدْوَاءِ

بَدَأَ بِهِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى لِأَنَّ الْبَصَرَ خَطِيْرٌ جِدًّا

وَمَهْلَكَةٌ لِلْإِنْسَانِ

وَهُوَ يَتَنَاوَلُ النَّظَرَ الْمُبَاشِرَ

وَيَتَنَاوَلُ النَّظَرَ مِنْ خِلَالِ الأَجْهِزَةِ

 


Artikel asli: https://nasehat.net/tundukkan-pandanganmu-selamatkan-hatimu-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/